{getToc} $title={Table of Contents}
Sejarah Berdirinya Gereja Baptis dan Perkembangannya
Sejarah Gereja Baptis bermula pada Reformasi Protestan di Inggris yang memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma sehingga lahirlah yang disebut Gereja Anglikan. Akan tetapi, gerakan ini dinilai belum cukup melakukan koreksi terhadap ajaran-ajaran Gereja Katolik Roma yang dianggap menyimpang.
Orang-orang separatis Kristen ini kemudian memisahkan diri dari Gereja Anglikan (Gereja Inggris) karena mereka percaya kalau Baptisan hanya untuk orang yang sudah dewasa bukan anak-anak. Baptisan juga dilakukan dengan pencelupan penuh ke dalam kolam air bukan hanya memercikkan air ke kepala seperti yang dilakukan gereja-gereja lain.
Salah satu tokoh separatis, John Smyth mengasingkan diri ke Amsterdam dan mendirikan kelompok Baptis di tahun 1609. John Smyth percaya Baptisan yang dilakukannya saat kecil tidak sah dan mengulang pembaptisannya lagi. Mula-mula ia membaptis dirinya sendiri kemudian ia lalu membaptis teman-temanya.
Praktik ini kemudian menyebar di Inggris melalui rekannya Thomas Helwys. Thomas Helwys ini juga merumuskan ciri khusus Gereja Baptis, yaitu pemisahan antara gereja dan negara sehingga setiap orang memiliki kebebasan dalam beragama.
Di tahun 1639, muncul pemimpin Baptis lainnya yaitu Roger Williams yang mendirikan gereja Baptis pertama di Providence Rhode Island, Amerika. Dari sini jemaat gereja Baptis berkembang pesat dan kemudian menyebar ke Indonesia.
Sejarah Gereja Baptis di Indonesia
Gereja Baptis di Amerika ternyata diterima dan ajarannya disukai banyak orang. Banyak orang di Amerika yang akhirnya menerima iman Kristen bahkan orang kulit hitam sekalipun yang umumnya saat itu menjadi budak. Namun pada tahun 1845, Lembaga Misi Dalam Negeri Gereja Baptis melarang orang yang memiliki budak untuk menjadi misionaris.
Gereja Baptis Amerika pun terpecah menjadi dua kelompok yaitu Konvensi Baptis Selatan dan Gereja Baptis Amerika.
Konvensi Baptis Selatan atau Southern Baptist Convention (SBC) kemudian mengirimkan misionarisnya ke Indonesia. Para misionaris ini, memulai pelayanannya di daerah Indonesia bagian Timur. Pelayanan awal difokuskan pada pendidikan, kesehatan dan penginjilan.
Setelah beberapa dekade pelayanan, Gereja Baptis mulai didirikan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu organisasi utama yang menaungi gereja ini adalah Gereja Baptis Indonesia (GBI).
Gereja Baptis berperan penting tidak hanya dalam pendidikan Kristen, tetapi juga pendidikan akademik dan pelayanan sosial.
Gereja Baptis juga sudah banyak mendirikan sekolah Kekristenan di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan era modern, Gereja Baptis berkomitmen dengan prinsip kuat terhadap Alkitab dan misi pelayanan.
Gereja Baptis, sebuah denominasi Kristen yang menekankan pada baptisan orang yang mengimani Kristus dan otonomi gereja lokal, telah memainkan peran penting dalam sejarah Kekristenan. Doktrin baptisan yang unik, yang hanya diberikan kepada mereka yang telah membuat keputusan sadar untuk mengikuti Kristus, serta struktur gereja yang desentralisasi, telah membedakan Gereja Baptis dari denominasi Kristen lainnya.
Setiap gereja Baptis memiliki kebebasan untuk mengatur urusan internalnya sendiri, tanpa campur tangan dari lembaga gereja yang lebih besar. Prinsip ini, yang didasarkan pada keyakinan bahwa setiap gereja adalah komunitas pengiman yang dipimpin langsung oleh Roh Kudus, telah membentuk struktur dan praktik gereja Baptis secara keseluruhan.
Dari awal perkembangannya, Gereja Baptis terus menjadi bagian penting dalam perkembangan Kekristenan dan berkontribusi dalam bidang pendidikan dan sosial.
{leftSidebar}
Sejarah Gereja Baptis di Indonesia
Itulah artikel tentang Sejarah Gereja Baptis di Indonesia. Bagikan informasi ini jika artikel ini bermanfaat. Terimakasih sudah membaca Sejarah Gereja Baptis di Indonesia. Salam sukses !!😊Attention: Before you decide to do something after reading this article, make sure you read the Disclaimers of this blog first.