Buat kita yang baru mengetahui dunia investasi, biasanya yang jadi penasaran adalah apa manfaat investasi tersebut dan berapa jumlah imbal hasil yang bisa didapatkan. Pada dasarnya, investasi memiliki banyak manfaat, seperti berpotensi mendapatkan imbal hasil di masa depan dan melindungi nilai harta terhadap inflasi.
Kita bisa berinvestasi dalam berbagai instrumen, misalnya pada deposito maupun reksa dana. Namun jika dilihat, lebih untung mana antara berinvestasi di deposito dan berinvestasi di reksa dana? Yuk simak artikel berikut.
Perbandingan Deposito dan Reksa Dana
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko dan imbal hasilnya yang berbeda masing-masing. Ada yang memiliki risiko paling rendah dan juga risiko paling tinggi.
Deposito dan reksa dana merupakan salah dua instrumen investasi yang memiliki risiko cukup rendah. Nah, mari kita lihat perbedaan antara kedua instrumen tersebut.
Imbal hasil
Imbal hasil yang ditawarkan deposito sifatnya tetap (fixed). Setiap tahunnya, kita akan mendapatkan suku bunga tetap dari bank melalui rekening deposito, sesuai pada rencana perjanjian antara nasabah dan bank.
Imbal hasil dari reksa dana sifatnya fluktuatif, alias dapat berubah-ubah. Perubahan tingkat imbal hasil ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negara. Bila dilihat secara tingkat risiko, reksa dana memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding deposito. Namun, potensi imbal hasil reksa dana lebih tinggi dibandingkan deposito.
Sistem pengelolaan
Bila berinvestasi di deposito, maka uang kita sepenuhnya akan dikelola oleh bank. Bank tersebut akan menggunakan dana investasi untuk menyalurkan kredit kepada orang yang membutuhkan dana.
Di reksa dana, investasi kita akan dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Manajer investasi akan mengumpulkan dana kemudian menginvestasikan ke berbagai jenis instrumen seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
Penempatan dana dan risiko
Pada saat menabung atau berinvestasi pada deposito, maka kita menempatkan dana investasi di bank. Maka, seluruh pengembalian uang kita sangat bergantung pada kondisi kesehatan dari bank tersebut. Jika kondisi bank bermasalah, maka kita akan kesulitan dalam mencairkan deposito.
Namun, jika kita berinvestasi di reksa dana, uang atau dana investasi kita akan ditempatkan dalam berbagai macam instrumen. Misal, reksa dana campuran akan ditempatkan di pasar uang, obligasi, dan pasar saham. Inilah salah satu keunggulan reksa dana dalam perbandingan reksa dana vs deposito.
Kesimpulan
Dari tiga jenis perbandingan di atas, mana yang lebih menguntungkan? Bila kita lihat tingkat imbal hasil, maka jawabannya adalah berinvestasi pada reksa dana. Namun jika kita lebih memiliki keinginan berinvestasi dalam instrumen yang memiliki risiko rendah, maka jawabannya adalah deposito.
Bagian yang terpenting dalam investasi selain jenis instrumennya adalah tujuan investasi itu sendiri. Kita harus memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi untuk jangka panjang.
Menurut kamu, kira-kira ada lagi nggak perbandingan antara deposito dan reksa dana, atau lebih untung berinvestasi di instrumen deposito atau reksa dana? Komentar di bawah!
Attention: Before you decide to do something after reading this article, make sure you read the Disclaimers of this blog first.